Jakarta - Setelah kemunculan Harry Kane, Premier League
punya pemain asli Inggris lain yang andal dalam urusan mencetak gol.
Charlie Austin menyeruak ke posisi atas daftar topskorer Liga Inggris
dengan kini sudah bikin 17 gol.
Satu gol dibuat Austin saat Queens Park Ranger berimbang 3-3 dengan Aston Villa dalam lanjutan Premier League,
Rabu (8/4/2015) dinihari WIB. Dalam kedudukan 2-2, gol yang dibuat
Austin sepertinya akan membuat QPR bisa pulang membawa poin penuh. Namun
Christian Benteke membatalkan keunggulan itu, hat-trick-nya membuat laga tuntas sama kuat.
Satu
gol Austin tersebut gagal memberi QPR tiga poin yang sangat mereka
butuhkan untuk keluar dari zona degradasi. Gol tersebut mengantar
striker 25 tahun itu berdiri sejajar dengan Sergio Aguero di posisi dua
daftar topskorer, cuma kalah satu gol dibanding Harry Kane dan Diego
Costa yang sudah 18 kali menjebol gawang lawan-lawannya.
Austin sangat diandalkan dan diharapkan QPR untuk tetap bertahan di Premier League musim depan. Bukan hanya dengan gol-golnya, tapi juga dengan assist yang sejauh ini sudah berjumlah tujuh. Itu artinya pemain kelahiran Hungerford itu terlibat dalam 55% gol yang dibuat QPR di Premier League musim ini.
Dari
17 gol yang sudah dibuat Austin, beberapa di antaranya dia buat ke
gawang klub-klub yang kandidat juara. Austin bikin satu di Stamford
Bridge saat QPR kalah 1-2 di tangan Chelsea, satu gol lainnya dia
lesakkan ke gawang Joe Hart saat memaksa Manchester City harus puas
dengan skor 2-2 di Loftus Road Stadium. Austin juga sudah mencatatkan hat-trick
saat mengantar timnya menang 3-2 dalam lawatan ke Westbromwich Albion.
Hat-trick tersebut dan dua lainnya yang dia buat membuatnya jadi pemain
terbaik Premier League bulan Desember.
Situs Squawka mencatat Austin punya akurasi tembakan tinggi yakni 67%. Jumlah 17 gol yang dia buat di musim ini datang dari 115 tembakan.
"Itu
sepertinya tidak nyata karena saya bahkan tidak bisa membayangkan bisa
berada di antara pemain-pemain seperti itu," sahut Austin soal posisinya
kini yang bersaing dengan Aguero, Costa dan Kane di posisi atas daftar
pencetak gol.
"Saya menjalani musim yang luar biasa, yeah,
hebat. Tapi ada pemain yang mencetak 29 gol. Eden Hazard menjalani musim
yang hebat, jangan salah, tapi saya memilih Harry Kane untuk memenangi
Pemain Terbaik. Saya pikir itu harus diserahkan padanya. Dia pemain yang
luar biasa," lanjutnya dalam wawancara dengan Guardian.
Memulai
kariernya di akademi sepakbola Reading, Austin ditolak masuk di skuat
senior karena dianggap terlalu kecil. Alhasil dia harus merintis karier
level senior di kasta non-league bersama Kintbury Rangers. Tak banyak
yang bisa dibanggakan dari perjalanan Austin saat itu karena dia
berkutat di level bawah sepakbola Inggris dengan berturut-turut
memperkuat Hungerford Town, Poole Town, Swindon Town, dan Burnley.
Austin
pindah ke QPR, dengan kontrak tiga tahun pada 1 Agustus 2013 lalu. Dia
diperkirakan ditebus dengan harga 4 juta poundsterling. Di musim
pertamanya bersama The Hoops dia sudah menunjukkan potensi
besar yang dipunya dengan mencetak 17 gol dari 31 penampilan. Aksi-aksi
Austin mengantar QPR naik ke Premier League meski melalui jalur playoff.
Dengan
17 gol yang sudah dibuatnya kini, Austin menjadi pemain Inggris
tersubur kedua setelah Kane. Dia mengalahkan Wayne Rooney atau Danny
Welbeck yang masing-masing baru bikin 12 dan 4 gol.
Dengan produktivitas yang tinggi, Austin bisa saja dipanggil masuk tim nasional Inggris. Namun karena lini depan The Three Lions sudah penuh, dia tak berharap banyak.
"(Daniel)
Sturridge, jika dia dalam keadaan fit, harus dipanggil, bersama Rooney
dan (Danny) Welbeck, jadi di sana masih ada satu slot lagi. Dan menurut
saya satu slot sisanya - saya bukannya mencari simpati dengan mengatakan
ini - adalah (milik) Harry Kane. Bagaimana mungkin Anda tidak
memilihnya?" lugas pesepakbola 25 tahun itu.
No komentar yet. Add your komentar now!
Posting Komentar
1. Berkomentar dengan Sopan dan sesuai dengan Kaidah Bahasa Indonesia
2. Berkomentar sesuai Artikel diatas
3. Dilarang mempromosikan barang dagangan Di Komentar Kami
4. Dilarang saling mencela dan mencaci maki di dalam Komentar