Losail - Dani Pedrosa mulai menyerah dengan lengannya
yang tak kunjung membaik. Merasa dirinya tidak mungkin terus membalap
dengan kondisi tersebut, rider asal Spanyol itu mulai mempertimbangkan
opsi meninggalkan MotoGP.
Pedrosa cuma bisa finis di posisi enam
pada MotoGP Qatar yang dilangsungkan di Sirkuit Losail. Dia sebenarnya
punya kans untuk menuntaskan balapan di urutan lima, namun dia kalah
bersaing dengan Marc Marquez yang sukses merebut posisi tersebut meski
sempat turun ke urutan 20 di awal balapan.
Dalam pernyataannya
usai balapan, Pedrosa menyebut kalau penampilannya sangat terganggu
dengan masalah pada lengannya. Kendala pada lengan Pedrosa muncul akibat
operasi pemasangan arm pump di Mei 2014 lalu.
"Balapan malam ini
tidak berjalan sesuai rencana dan sayangnya saya dapat masalah serius
dengan lengan bawah, dan itu bukan merupakan berita bagus untuk saya.
Saya sudah bekerja keras di musim dingin untuk mencari solusinya karena
saya menderita di setiap balapan musim lalu," ungkap Pedrosa di Autosport.
"Setiap
dokter merekomendasikan saya untuk tidak lagi melakukan operasi dan
saya mencoba mencari alternatif, tapi kelihatannya tidak ada yang hasil
positif didapat," lanjutnya.
Dalam satu dekade terakhir, Pedrosa
jadi salah satu pebalap yang paling banyak mengalami kecelakaan. Karena
kecelakaan-kecelakaan itulah dia juga sudah berkali-kali mengunjungi
ruang operasi.
Dengan kondisi yang tak kunjung membaik dan prestasinya yang ikut terpengaruh, rider asal Spanyol berusia 29 tahun itu mulai mempertimbangkan opsi lain yang tidak pernah dia pikirkan sebelumnya.
"Sekarang
saya harus mempertimbangkan opsi-opsinya dan melihat apa yang bisa saya
lakukan. Ini mungkin momen terberat dalam karier saya. Saya tidak bisa
melanjutkan membalap dan tampil seperti ini. Saya akan melakukan yang
terbaik mencari solusinya, tapi saat ini sulit untuk membayangkan apa
yang akan terjadi," ucap Pedrosa.
Mulai terjun di MotoGP sejak
2006, Pedrosa dikenal sebagai spesialis pendamping runner up juara
dunia. Di Honda dia 'menemani' Nicky Hayden, Casey Stooner dan Marc Marquez merebut gelar juara dunia. Dalam delapan musim tersebut Pedrosa
cuma mengumpulkan 26 kemenangan dengan raihan terbaik jadi runner up
juara dunia di tiga musim.
Baca Juga : Kans 'Kentucky Kid' Gabung Rossi, Barros, dan Capirossi
No komentar yet. Add your komentar now!
Posting Komentar
1. Berkomentar dengan Sopan dan sesuai dengan Kaidah Bahasa Indonesia
2. Berkomentar sesuai Artikel diatas
3. Dilarang mempromosikan barang dagangan Di Komentar Kami
4. Dilarang saling mencela dan mencaci maki di dalam Komentar